Komandan POM Kodam XIII Merdeka Beberkan Hasil Investigasi Internal - JAYASAKTI NEWS

JAYASAKTI NEWS

JAYASAKTI NEWS | Berimbang, Terpecaya, Aktual |

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, June 3, 2017

Komandan POM Kodam XIII Merdeka Beberkan Hasil Investigasi Internal

Dalam rangka memberikan penjelasan sekaligus klarifikasi terhadap tudingan dugaan tindakan arogan dan brutal anggota TNI dan Polri dalam insiden penyerangan sekelompok warga pada lokasi perkebunan milik PT Melisa Sejahtera di Desa Tiberias,Poigar Kabupaten Bolmong pada tanggal 2 Mei 2017 silam,Kodam XIII Merdeka Jumat (2/6/2017) menggelar konferensi pers di ruangan Penerangan Kodam XIII Merdeka. Kegiatan konferensi pers ini dipimpin oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) yang diwakili Waka Pendam XIII Merdeka Letkol Inf Vipy dengan menghadirkan Komandan POM Kodam (Danpomdam) XIII Merdeka Kolonel Cpm Satari Wahyudianto, Letkol Cpm Daniel Prakoso,S.I.P dan Wakakumdam XIII Merdeka Letkol Chk Askari,SH. Waka Pendam XIII Merdeka Letkol Inf Drs Vipy Amuranto Pranoto kepada wartawan mengatakan pada prinsipnya TNI AD dalam hal ini Jajaran Kodam XIII Merdeka sama sekali tidak ada kaitan dengan eksistensi dari PT Melisa Sejahtera,namun kata Vipy keterkaitan itu terjadi setelah adanya pernyataan salah seorang warga bernama Ny Yuli bahwa pada insiden penyerangan itu anggota TNI yakni Serka DK berlaku brutal kepada para penyerang karyawan perusahaan kelapa sawit itu.”Tudingan warga yang didukung dengan postingan di media sosial foto anggota TNI sedang menenteng samurai pada saat peristiwa itu seakan-akan menyatakan bahwa Serka DK terlibat pada perseteruan antara warga dan pihak PT Melisa Sejahtera.”ujarnya. Guna memastikan dan mengetahui kebenaran serta fakta dilapangan terkait tudingan itu,Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito langsung bergerak cepat dengan memerintahkan Dan Pomdam XIII Merdeka untuk membentuk tim investigasi yang diketuai oleh Letkol Cpm Daniel Prakoso,S.I.P .”Atas perintah langsung Pangdam XIII Merdeka,tim investigasi langsung ke Lokasi insiden itu.”ungkapnya. Dan Pomdam XIII Merdeka Kolonel Cpm Satari Wahyudianto pada kesempatan itu menuturkan bahwa tim Investigasi ini terdiri dari Pomdam,Kakum dan Inteldam XIII Merdeka dan pihak Polda Sulut. Dikatakannya setelah melakukan investigasi secara cermat,mendalam dan sesuai dengan protap,antara lain memeriksa yang bersangkutan (Serka DK) dengan saksi yang terdiri dari kepala Desa,tokoh masyarakat setempat,maka tim investigasi mendapatkan fakta dilapangan berbeda jauh dengan tudingan salah seorang warga yakni Ny Yuli.”Antara tudingan Ny Yuli dan fakfa dilapangan terkait keberadaan Serka DK pada saat inseden terjadi,jauh berbeda dan sama sekali tidak ada unsur kebenarannya .”tegas Satari. Satari menguraikan,adapun kronologis sebenarnya berdasarkan hasil investigasi dilapangan adalah lokasi kejadian berdekatan dengan Makoramil setempat,dimana pada saat kejadian penyerangan salah seorang staf sekurity PT Melisa Sejahtera bernama Yusman mencoba untuk melakukan perlawanan terhadap serangan kelompok massa yang dipimpin oleh Abner Patras dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai.Melihat hal ini,secara spontan dan cepat Serka DK melarang Yusman dan merampas samurai itu untuk diamankan ke Makoramil.”Jadi samurai yang dipegang Serka DK yang tampak di uploud di media sosial itu bukan miliknya,akan tetapi milik Yusman yang akan Serka DK amankan.”ujarnya sambil menegaskan tidak benar Serka DK berlaku brutal dan menakut-nakuti atau mengintimidasi warga dengan menggunakan samurai. Jadi kata Satari dari investigasi yang mendalam atas tudingan Ny Yuli didapatkan fakta dilapangan yang sangat berbeda yakni: -Samurai itu bukan milik Serka DK -Samurai ini dirampas Serka DK dari tangan Yusman untuk diamankan ke Makoramil -Sebagai personil Babinsa setempat,Serka DK menurut keterangan kepala Desa dan warga justru banyak melakukan hal-hal yang terpuji dan membantu rakyat setempat -Dalam kaitan upaya Serka DK merelai dan menengahi perkelahian saat itu mendapat apresiasi dari pemerintah dan warga setempat -Selama ini Serka DK telah melaksanakan tupoksinya selaku aparat Babinsa setempat telah sesuai dengan perintah komando atas dan fungsi aparat pembina wilayah yang dipimpinnya. -Terkait dengan pengaduan Ny Yuli tentang anaknya yang dicurigai lari kehutan akibat trauma dengan peristiwa ini,hal itu tidak benar sebab pihak Polres setempat menjelaskan bahwa anak dari Ny Yuli itu diduga terlibat aktif pada penyerangan itu,dia lari karena terkait dengan tindakan melawan hukum bersama sejumlah rekannya yang saat ini telah diamankan oleh Polres Bolmong.”Jadi kesimpulan dari hasil investigasi ini menunjukkan bahwa tudingan Ny Yuli sama sekali tidak benar dan keberadaan Serka DK telah melakukan tindakan melanggar hukum melebihi kewenangannya,namun selama ini justru disyukuri dan dihargai oleh pemerintah dan warga setempat.”tandasnya sambil menegaskan atas tudingan tidak benar itu Serka DK telah melakukan langkah hukum yakni membuat laporan ke Polres Bolmong atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh salah seorang setempat. Ditambahkannya,setelah merampungkan hasil investigasi dilaporkan ke Mabes TNI dan kepada Pangdam XIII Merdeka sebagai bukti hasil investigasi bahwa Serka DK tidak terbukti melakukan tindakan melawan hukum sebagaimana tudingan melalui media massa dan media sosial.”Selain kerab mendapat apresiasi dari warga,atas kebaikan dan jasanya selama ini Serka DK akan mendapatkan penghargaan khusus dari Pangdam XIII Merdeka.”tandasnya sambil menegaskan pihaknya berharap agar pihak kepolisian setempat melanjutkan dan menindak lanjuti hasil investigasi ini sesuai dengan hukum yang berlaku,khususnya yang menyangkut tudingan terhadap salah seorang prajurit Kodim 1303 Bolmong tersebut diatas. Waka Pendam XIII Merdeka Letkol Inf Vipy Amuranto Pranoto pada akhir kegiatan komprensi pers itu kembali menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran besar seluruh pihak,agar dalam menyampaikan aspirasi khususnya dengan memanfaatkan media sosial harus benar-benar selektif dan faktual baik itu menyangkut nama pribadi seseorang apalagi kredibilitas satu lembaga negara.”Saya menghimbau masyarakat di daerah ini,agar lebih dahulu tidak sembarang men-share sesuatu sebelum mengetahui benar unsur kebenarannya.”tandas Vipy.(Nando)

No comments:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages